Senin, 29 Desember 2014

Hari Raya Idul Fitri dan Silaturrahmi

Kebersamaan adalah hal terindah yang dimiliki oleh setiap insane didunia ini. Sebagai makhluk social, manusia membutuhkan manusia lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Suasana hari raya Idul Fitri ini dimanfaatkan oleh hampir seluruh umat Muslim diseluruh dunia. Hari raya dirayakan dengan meriah. Kue lebaran segala macam bentuk dan cita rasa, baju baru,  hidangan khas lebaran, dan segala macam pernak pernik lainnya seakan selalu menghiasi lebaran pada tiap tahunnya.
Di Indonesia, selain pernak pernik diatas, juga berlaku tradisi mudik, karena mayoritas penduduknya adalah perantau. Warga Suku Jawa, Suku Minangkabau, Batak, dan Bugis adalah sebagian besar penduduk yang melaksanakan mudik tiap tahunnya dari kota – kota merantau ke kampung – kampung asalnya.
Hal – hal diatas tidak dapat dilepaskan dari lebaran tiap tahunnya. Kekeluargaan yang terjalin masih sangat erat pada setiap penduduk di Indonesia daripada yang terjadi pada bangsa barat. Silahturahmi antar keluarga dan sesama menjadi sangatlah penting bagi bangsa Indonesia. Dapat dilihat pada perayaan lebaran di kampung – kampung sangat meriah, saling mengunjungi dan bercanda ria menunjukkan keakraban yang amat sangat.
            Al Qur’an surat Ar- Ra’d ayat 21 menjelaskan sebagai berikut:
tûïÏ%©!$#ur tbqè=ÅÁtƒ !$tB ttBr& ª!$# ÿ¾ÏmÎ/ br& Ÿ@|¹qムšcöqt±øƒsur öNåk®5u tbqèù$sƒsur uäþqß É>$|¡Ïtø:$# ÇËÊÈ
21.  Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan[771], dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.           
[771]  yaitu mengadakan hubungan silaturahim dan tali persaudaraan.
                Ayat diatas menjelaskan bahwa sesungguhnya silaturrahmi itu merupakan penghubung bagi seluruh insane Allah SWT. Allah SWT menciptakan banyak suku dan ras bertujuan supaya saling menjalin silaturrahmi sebagai wujud cintanya terhadap seluruh ciptaan Allah SWT.

            Silaturrahmi pada hari raya Idul Fitri merupakan bentuk cintanya manusia kepada sesamanya. Namun, momentum hari raya janganlah hanya tradisi belaka. Momentum hari raya sebaiknya merupakan sarana memperbaiki hubungan silaturrahmi antar sesama dan umat Islam diseluruh jagat raya ini. Jika telah timbul rasa cinta antar sesama, semoga umat Islam di sejuruh jagat tidak terdapat perpecahan dan mampu melawan permasalahan – permasalahan umat dewasa ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar