3.2.7.1 Kriteria Matang Sadap
Kriteria matang sadap
antara lain apabila lilit batang pada ketinggian 100 cm dari permukaan tanah
telah mencapai 50 cm dan ketebalan kulit sudah 7 mm. Kriteria pengukuran sensus
lilit batang adalah titik / totol 3 dintandai dengan lilit batang ≥ 50 cm,
totol / titik 2 kali lilit ditandai dengan batang 45 cm – 49 cm dan totol/titik
1 kali lilit ditandai dengan batang 40 cm – 45 cm. Lilit batang ≥ 50 berjumlah
lebih dari 60 % dari populasi tanaman telah memenuhi kriteria tersebut, maka
pohon karet sudah siap dipanen.
3.2.7.2
Penggambaran Mal Sadap
Mal sadap
yaitu pembuatan bidang sadap untuk jangka waktu penyadapan 3 bulan. Mal sadap
dibuat menggunakan alat yang terbuat dari seng dengan sudut 350
(untuk sadap bawah) dan 450 (untuk sadap atas) sebagai kemiringan
sadap. Bidang sadapan untuk sadap bawah mempunyai lebar 5 cm dan untuk sadap
atas mempunyai lebar 6 cm.
Gambar 12. Alat
Penggambar Bidang Sadap
|
Langkah
pengambaran mal sadap yaitu menentukan posisi panel yang akan disadap dengan
ketinggian buka sadap yaitu 140 cm dari permukaan tanah, kemudian membuat garis
referensi sebagai batas awal dan batas akhir irisan sadap. Pembuatan garis
referensi dengan cara membagi lilit batang menjadi dua bagian untuk sadap
baawah dan membagi seperempat bagian untuk sadap atas, setelah itu membuat arah
irisan mal sadap dari kiri atas ke kanan atas bawah dengan sudut kemiringan 350
untuk sada bawah dan kemiringa 450 untuk sadap atas. Lebar satu mal
sadap adalah 5 cm untuk sadap bawah dan 6 cm untuk sadap atas. Membuat mal
sadap sebanyak 4 kwartal sehingga pembuatan mal sadap dilakukan satu tahun
sekali, untuk sadap atas, bagian bawah 4 kwartal diberi jarak 6 cm dari bekas
awal sadap bawah yang berfungsi sebagai bantalan atau pencucian aliran lateks.
Kegiatan di laksanakan pukul 07.00 pagi yang di
mulai dengan mandor mengumpulkan tenaga kerja langsung di lapangan yang di mana
1 hari sebelum nya telah mendapatkan informasi lokasi kegiataan selanjutnya
membagi lokasi-lokasi kegiatan dalam 1 blok yang dimana untuk satu tenaga kerja
dalam 1 lokasi dapat melakukan pekerjaan dengan luas wilayah 2-3 ha. Jumlah
tenaga kerja yang melakukan penggambaran mal sadap yaitu 4 orang yang dimana
tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan penggambaran mal sadap yaitu tenaga
kerja borongan. Mandor bertanggung jawab penuh mengawasin kerjaan yang
dilakukan oleh tenaga kerja tersebut, dari pengawasan akan meningkatkan mutu
kerja dan mutu hasil yang lebih baik.
Gambar 13. Proses
penggambaran mal sadap
|
3.2.7.3
Pemasangan Alat Sadap
Pemasangan alat sadap menggunakan talang dari seng dengan ukuran panjang
7 cmn dan lebar 2 cm, tali, kawat untuk cincin mangkok, mangkok sadap yang
terbuat dari plastik dengan ukuran 500 ml untuk sadap bawah dan 1000 ml untuk
sadap atas.
Gambar 14. Pemasangan
tali, Pemasangan kawat cincin mangkok, tali dan kawat cincin mangkok yang telah dibuat, Posisi
mangkok sadap
|
3.2.7.4
Pelaksanaan
Penyadapan
Penyadapan
adalah suatu kegiatan pokok dari pengusaha tanaman karet yang dimana bertujuan
untu membuka pembuluh latek pada kulit pohon agar lateks cepat mengalir,
kecepatan aliran lateks pada kulit pohon agar lateks cepat mengalir, kecepatan
aliran lateks akan berkurang bila takaran cairan lateks pada kulit berkurang.
Kulit karet dengan ketinggian 270 cm dari permukaan tanah merupakan modal
petani karet untuk memperoleh pendapatan selama 25 tahun. Oleh karena itu
penyadapan harus hati-hati agar tidak merusak kulit, jika terjadi kesalahan
dalam penyadapan maka hasil produksi lateks akan berkurang dan akan merusak
pohon karet tersebut. Untuk memperoleh hasil lateks yang baik, penyadap harus
mengikuti aturan atau ketentuan dari perusahaan agar memeperoleh hasil produksi
yang tinggi , menguntungkan serta tetap memeperhatikan kesehatan tanaman.
Penyadapan
sebaiknya dilakukan sepagi mungkin yaitu setelah penyadapan dapat melihat
tanaman dengan jelas sekitar pukul 05.00-09.00 karena tekanan turgo pada
tanaman karet mencapai maksimum saat menjelang fajar.
Gambar 15. Proses
penyadapan, Pembersihan mangkok, Aliran lateks
|
Kegiatan
penyadapan dilakukan dengan cara mengambil dan mengumpulkan scrub (lateks yang telah beku dijalur sadap), mengambil lump (sisa dari pengutipan lateks yang telah membeku dalam mangkok
sadap) yang terdapat dimangkok sadap, pemasangan dan pembetulan talang sadap,
menyadap dan membetulkan mangkok, pengumpulan lateks, pegangkutan ke gudang dan pembuatan slab (pembekuan lateks)
sebelum disimpan di gudang.
Pengumpulan
hasil (lateks) dilakukan secara
manual dengan mengumpulkan mengelilingi areal sadap dan dikumpul dalam badeng. Pengumpulan
hasil lateks, lump dan scrub dalam
tempat yang terpisah. Pengumpulan dilakukan pukul 11.00 dimana lateks
lump dan scrub yang telah terkumpul oleh tenaga kerja penyadap di
bawa ke tempat pengumpulan hasil (TPH) untuk ditimbang, kemudian diangkut ke
gudang penyimpanan. Pencetakan slab
dilakukan dengan cara memberikan larutan asam semut dengan takaran 600cc/bak
cetak/50 liter, selanjutnya lateks
dicetak menjadi slab dengan ukuran
bak cetak tinggi 30 cm lebar 40 cm dan panjang 60 cm. Sedangkan untuk
pencetakan scrub dan lump disatukan
dan dicetak dengan cara lump dan scrub
disusun dan dipadatkan dalam bak cetak, lalu siram sedikit lateks cair sebagai perekat.
Gambar 16. (Pengutipan
lateks, Penimbangan lateks, Penimbangan scrub, Proses pemasukan lateks ke
dalam cetakan, Proses pencetakan/pebekuan slab (lateks), Slab/lateks yang telah dicetak
Sumber: Observasi langsung di lapangan salah satu Perusahaan Karet di Provinsi Jambi
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar