Kamis, 31 Desember 2015

Sistem Sadap Karet yang Benar

3.2.7.1  Kriteria Matang Sadap
Kriteria matang sadap antara lain apabila lilit batang pada ketinggian 100 cm dari permukaan tanah telah mencapai 50 cm dan ketebalan kulit sudah 7 mm. Kriteria pengukuran sensus lilit batang adalah titik / totol 3 dintandai dengan lilit batang ≥ 50 cm, totol / titik 2 kali lilit ditandai dengan batang 45 cm – 49 cm dan totol/titik 1 kali lilit ditandai dengan batang 40 cm – 45 cm. Lilit batang ≥ 50 berjumlah lebih dari 60 % dari populasi tanaman telah memenuhi kriteria tersebut, maka pohon karet sudah siap dipanen.
3.2.7.2  Penggambaran Mal Sadap
Mal sadap yaitu pembuatan bidang sadap untuk jangka waktu penyadapan 3 bulan. Mal sadap dibuat menggunakan alat yang terbuat dari seng dengan sudut 350 (untuk sadap bawah) dan 450 (untuk sadap atas) sebagai kemiringan sadap. Bidang sadapan untuk sadap bawah mempunyai lebar 5 cm dan untuk sadap atas mempunyai lebar 6 cm.
Gambar 12. Alat Penggambar Bidang Sadap
Langkah pengambaran mal sadap yaitu menentukan posisi panel yang akan disadap dengan ketinggian buka sadap yaitu 140 cm dari permukaan tanah, kemudian membuat garis referensi sebagai batas awal dan batas akhir irisan sadap. Pembuatan garis referensi dengan cara membagi lilit batang menjadi dua bagian untuk sadap baawah dan membagi seperempat bagian untuk sadap atas, setelah itu membuat arah irisan mal sadap dari kiri atas ke kanan atas bawah dengan sudut kemiringan 350 untuk sada bawah dan kemiringa 450 untuk sadap atas. Lebar satu mal sadap adalah 5 cm untuk sadap bawah dan 6 cm untuk sadap atas. Membuat mal sadap sebanyak 4 kwartal sehingga pembuatan mal sadap dilakukan satu tahun sekali, untuk sadap atas, bagian bawah 4 kwartal diberi jarak 6 cm dari bekas awal sadap bawah yang berfungsi sebagai bantalan atau pencucian aliran lateks.
Kegiatan di laksanakan pukul 07.00 pagi yang di mulai dengan mandor mengumpulkan tenaga kerja langsung di lapangan yang di mana 1 hari sebelum nya telah mendapatkan informasi lokasi kegiataan selanjutnya membagi lokasi-lokasi kegiatan dalam 1 blok yang dimana untuk satu tenaga kerja dalam 1 lokasi dapat melakukan pekerjaan dengan luas wilayah 2-3 ha. Jumlah tenaga kerja yang melakukan penggambaran mal sadap yaitu 4 orang yang dimana tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan penggambaran mal sadap yaitu tenaga kerja borongan. Mandor bertanggung jawab penuh mengawasin kerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja tersebut, dari pengawasan akan meningkatkan mutu kerja dan mutu hasil yang lebih baik.


          Gambar 13. Proses penggambaran mal sadap

3.2.7.3  Pemasangan Alat Sadap
Pemasangan alat sadap menggunakan talang dari seng dengan ukuran panjang 7 cmn dan lebar 2 cm, tali, kawat untuk cincin mangkok, mangkok sadap yang terbuat dari plastik dengan ukuran 500 ml untuk sadap bawah dan 1000 ml untuk sadap atas.


Gambar 14. Pemasangan tali, Pemasangan kawat cincin mangkok, tali dan kawat  cincin mangkok yang telah dibuat, Posisi mangkok sadap
3.2.7.4  Pelaksanaan Penyadapan
Penyadapan adalah suatu kegiatan pokok dari pengusaha tanaman karet yang dimana bertujuan untu membuka pembuluh latek pada kulit pohon agar lateks cepat mengalir, kecepatan aliran lateks pada kulit pohon agar lateks cepat mengalir, kecepatan aliran lateks akan berkurang bila takaran cairan lateks pada kulit berkurang. Kulit karet dengan ketinggian 270 cm dari permukaan tanah merupakan modal petani karet untuk memperoleh pendapatan selama 25 tahun. Oleh karena itu penyadapan harus hati-hati agar tidak merusak kulit, jika terjadi kesalahan dalam penyadapan maka hasil produksi lateks akan berkurang dan akan merusak pohon karet tersebut. Untuk memperoleh hasil lateks yang baik, penyadap harus mengikuti aturan atau ketentuan dari perusahaan agar memeperoleh hasil produksi yang tinggi , menguntungkan serta tetap memeperhatikan kesehatan tanaman.
Penyadapan sebaiknya dilakukan sepagi mungkin yaitu setelah penyadapan dapat melihat tanaman dengan jelas sekitar pukul 05.00-09.00 karena tekanan turgo pada tanaman karet mencapai maksimum saat menjelang fajar.
Gambar 15. Proses penyadapan, Pembersihan mangkok, Aliran lateks
Kegiatan penyadapan dilakukan dengan cara mengambil dan mengumpulkan scrub (lateks yang telah beku dijalur sadap), mengambil lump (sisa dari pengutipan lateks yang telah membeku dalam mangkok sadap) yang terdapat dimangkok sadap, pemasangan dan pembetulan talang sadap, menyadap dan membetulkan mangkok, pengumpulan lateks, pegangkutan ke gudang dan pembuatan slab (pembekuan lateks) sebelum disimpan di gudang.
Pengumpulan hasil (lateks) dilakukan secara manual dengan mengumpulkan mengelilingi areal sadap dan dikumpul dalam badeng. Pengumpulan hasil lateks, lump dan scrub dalam tempat yang terpisah. Pengumpulan dilakukan pukul 11.00 dimana lateks  lump dan scrub yang telah terkumpul oleh tenaga kerja penyadap di bawa ke tempat pengumpulan hasil (TPH) untuk ditimbang, kemudian diangkut ke gudang penyimpanan. Pencetakan slab dilakukan dengan cara memberikan larutan asam semut dengan takaran 600cc/bak cetak/50 liter, selanjutnya lateks dicetak menjadi slab dengan ukuran bak cetak tinggi 30 cm lebar 40 cm dan panjang 60 cm. Sedangkan untuk pencetakan scrub dan lump disatukan dan dicetak dengan cara lump dan scrub disusun dan dipadatkan dalam bak cetak, lalu siram sedikit lateks cair sebagai perekat. 
Gambar 16. (Pengutipan lateks, Penimbangan lateks, Penimbangan scrub, Proses pemasukan lateks ke dalam cetakan, Proses pencetakan/pebekuan slab (lateks),  Slab/lateks yang telah dicetak

Sumber: Observasi langsung di lapangan salah satu Perusahaan Karet di Provinsi Jambi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar