Selasa, 17 Mei 2016

Bung Karno : Ketawa Bareng Bung Besar



Judul                           : Ketawa Besar Bung Besar
Penulis                         :Eddi Elison
Tahun Terbit               : 2014
Jumlah Halaman          : 252 Halaman 
Jenis Buku                   : Biografi
Penerbit                       : Imania

"Pak, apa enggak sebaliknya Bapak sekali - sekali jalan - jalan di halaman luar, biar kena sinar matahari dan udara segar? itu kan baik untuk kesehatan Bapak."
"Ah... Bapak malas jalan - jalan di halaman. Kau tahu kalau Bapak keluar halaman, yang ketemu hanya komandan jaga saja, apalagi ngobrol - ngobrol sama Bapak. Bapak sampai heran, mereka itu kok begitu takutnya bertemu sama Bapak, buat mereka Bapat berbuat apa saja sudah dianggap melalukan kegiatan politik...  alias berpolitik."
"Makanya kau harus tahu disaat sekarang ini Bapak kentut pun sudah dianggap berpolitik oleh Orde Baru! hebat ndak Bapakmu ini?!! He ..  he ..  he... " Kisah Guntur Sukarno Putra saat menjenguk Bung Karno dirumah tahanannya di Wisna Yaso.
sebagai seorang politikus ulung dan pemimpin besar revolusi Indonesia, memiliki sense of humor yang luar biasa, sangat varian dan sarat dengan nuansa kemanusiaan. mentallite-nya (kemampuan bawah sadarnya) bahaikan terprogram begitu rupa, sehingga beliau dapat mengelola emosi rakyat dengan baik. dalam masalah humor, Bung Karno memang sangat piawai, sangat menguasai. ada saja hal - hal sepele yang dapat menjadi cerita yang menggelikan hati, bahkan membuat yang mendengarnya baik itu rakyat awam, para ajudan, dan pemimpin - pemimpin dunia terbahak - bahak. 


Selasa, 26 April 2016

SEJARAH YANG ADA DESA SUNGAI ABANG , TEBO JAMBI

 Sejarah ini masih jauh dari kata benar, karena masih banyak yg perlu digali dan didalami. penulis hanya mampu menulis sedikit saja, karena keterbatasan waktu, dan tenaga.
1.1.Sejarah Bukit Sanggo Inai
Awal cerita bernama Bukit Berbun. Kemudian menjadi Sanggo Denai yang berarti halangin saya. Pada zaman penjajahan datanglah Raja dari Pulau Jawa yang ingin meminang Ratu Negeri Jambi yaitu Ratu Putri Pinang Masak. Namun, Putri Pinang Masak tidak mau dipinang oleh Raja Jawa sehingga Raja Jawa menjadi marah dan menyerang Kerajaan Negeri Jambi. Kerajaan Putri Pinang Masak tidak mampu membendung kekuatan serangan Raja Jawa sehingga Putri Pinang Masak terdesak. Putri Pinang Masak meninggalkan istana dan menyingkir ke pedalaman bukit atau hutan.
Di Bukit Sanggo Inai terdapat dua Makam yang menurut cerita penduduk sekitar merupakan Makam Datuk Tumenggung Paku Nagaro. Di Bukit Sanggo Inai mengalir sungai Sungsang. Dinamakan Sungai Sungsang dikarenakan menurut cerita aliran sungai berjalan dari muara ke hulu Batang Hari. Artinya aliran sungai tidak sesuai aliran yang sebenarnya.
Menurut Datuk Masri, tidak sembarang penduduk dapat masuk ke dalam Bukit Sanggo Inai dengan mudah, akan banyak gangguan disana, maupun ketika sudah kembali dari kawasan Bukit Sanggo Inai. Sehingga penulis pun belum berani datang langsung melihat ke dalam kawasan Bukit Sanggo Inai.
1.2.Sejarah Sungai Lansisip
Menurut cerita, zaman dahulu kala, seorang pengembara mendatangi wilayah hutan Pemberian untuk mencari Damar. Pada waktu tengah hari atau Zhuhur dia bertemu sebuah sungai untuk mencari minum dan berwudhu’ untuk melaksanakan sholat. Saat itu, dia melihat seekor elang mati tersisip pada sebuah pohon. Sejak saat itu orang – orang menamai sungai tersebut dengan nama Sungai Lansisip.

1.3.Dua Situs Makam di Dusun Pemberian
Terdapat dua makam keramat di Dusun Pemberian yaitu Makam Syech M. Adnan dan Makam Dubalang Sampu Bauk. Dua makam ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Konon kata, Dubalang Sampu Bauk yang merupakan utusan Kerajaan Palembang tidak mau menyerah kepada penjajah Hindia Belanda. Sehingga ketika terdesak akhirnya menyingkir ke pedalaman hutan Pemberian dan menetap disana bersama Syech M. Adnan dan membuat perkampungan di sekitar Pemberian.
Dubalang Sampu Bauk memiliki gelar lain yaitu Datuk Pinang Batu. Konon Dubalang Sampu Bauk di Dusun Pemberian mengadakan jamuan makan Sirih Batu Betarung, namun sirih tersebut tidak menggunakan pinang tetapi batu yang berwarna putih bersih. (Perlu pendalaman lebih lanjut).
Syech Adnan adalah seorang ulama besar yang mengikuti perjalanan Dubalang Sampu Bauk sampai ke wilayah Pemberian dan menyebarkan agama Islam di sekitar Pemberian sampai akhir hayatnya. Waktu penyebarannya tidak diketahui dengan pasti namun diperkirakan sekitar penjajahan Belanda diwilayah Negeri Jambi.
Menurut keterangan Pak Amri (warga sekitar makam), dua makam ditemukan ketika warga membuka lahan perkebunan di sekitar makam. Warga yang membuka lahan mendapatkan ghaib dari penjaga sekitar makam. Kemudian mendapatkan mimpi tentang ihwal keberadaan makam dilahan tersebut. Makam tersebut dahulu diberitakan memiliki kedalaman 50 meter berbentuk kerucuk. Diceritakan juga bahwa warga Sitiung sempat ditemui dalam mimpi. Saat ini dimasjid Pemberian ditemui sosok orang tua berjubah putih memberitahukan bahwa ada dua makam berjarak 200 meter.
Ihwal tersebut kemudian ditanyakan kepada orang Desa Sungai Abang yang mengetahui tentang sejarah tersebut, untuk menggali lebih lanjut didatangkan orang pintar untuk dapat berinteraksi dengan penghuni sekitar makam untuk mengetahui sejarah dan keberadaan pasti lokasi makam. Namun kebenaran semua ini masih perlu untuk digali kembali.
Namun, untuk menuju ke dalam situs makam ini diperlukan perjuangan yang cukup dari pusat Desa Sungai sekitar waktu 30 menit menggunakan kendaraan roda 2 disaat kondisi jalan kering dan tidak berlumpur, sedangkan di kawasan sekitar situs makam merupakan kawasan kebun warga sehingga aksesnya adalah jalan setapak yang masih berupa jalan tanah.



Gambar : Makam Syech M. Adnan dan Dubalang Sampu Bauk. 

Kamis, 07 April 2016

PAK BEYE DAN KERABATNYA


Judul                           : Pak Beye dan Kerabatnya
Penulis                         :Wisnu Nugroho
Tahun Terbit               : 2010
Jumlah Halaman          : 294 Halaman 
Jenis Buku                   : Biografi
Penerbit                       : Kompas

Kerabat adalah orang dekat, bahkan orang – orang terdekat.sebagai manusia biasa, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki banyak kerabat yang dalam beberapa kasus  lebih dekat daripada orang – orang terdekat. Wisnu Nugroho, jurnalis harian kompas yang pernah bertugas meliput di istana, kembali membagikan catatan tidak pentingnya.
Diantara kerabat itu adalah pengusaha, menteri, polisi, dan warga biasa. Dengan merekalah Pak Beye menjaga, merajut, dan mengembangkan kekuasaannya sebagai orang nomor satu di Indonesia.
Pak Beye dan kerabatnya adalah Tetralogi Sisi lain SBY ketiga berisi sepak terjang kerabat atau orang – orang yang mengaku – ngaku dekat dengan Pak Beye. Ada yang masuk akal, ada pula yang nekat. Ada yang cari posisi, ada yang cari untung, ada juga yang mencari – cari dan pergi gigit jari. Setelah tersenyum –senyum dan gelisah hadir. Bersiap – siaplah berpikir.

Cerita selengkapnya dapat di baca untuk Pak Beye dan kerabatnya (Tetralogi Sisi Lain SBY). 

Senin, 28 Maret 2016

Resensi Buku: Pak Kalla dan Presidennya

J udul : Pak Kalla dan Presidennya 
Penulis : Wisnu Nugroho 
Tahun Terbit : 2011 
Jumlah Halaman : 124 Halaman 
Jenis Buku : Biografi
 Penerbit : Kompas


Buku ini ditulis oleh seorang Wartawan harian surat kabar nasional, Wisnu Nugroho. Penulis yang berada di lingkungan terdekat dari pak Kalla dapat dengan mudah mencari berita tentang sosok Wakil Presiden 2004-2009 itu. 
Dalam buku ini penulis menceritakan perjalanan Jusuf Kalla disaat-saat awal mencalonkan diri sebagai orang nomor dua di Indonesia yang kala itu tengah menjabat sebagai Menko Kesra dalam kabinet pimpinan Megawati Sukarno Putri. Penulis juga ikut langsung dalam kampanye-kampanye Jusuf Kalla hingga ke berbagai daerah di Indonesia.
 berikut ringkasan isi buku Pak Kalla dan Presidennya, 
Tahun 2004 - 2009 merupakan masa paling dinamis di Istana. Untuk Pertama kalinya, Presiden dan Wakil Presiden dipilih rakyat secara langsung. sepasang pemimpin, dengan karakter unuk dan cenderung berseberangan itu menghadirkan dinamika dan pertanyaan: Siapa pemimpin sesungguhnya???
dalam upaya mencari jawab atas pertanyaan ini, Wisnu Nugroho sebagai penulis menuliskan kisah "tidak penting" terkait relasi wakil Presiden dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memunculkan gelisah, dibagikan dengan nakal, dan jenaka. 
Kisah tidak penting mengenai sisi lain Wakil dalam buku Pak Kalla dan Presidennya membebaskan kita dari jebakan citra yang selama ini merangkap Pak Kalla sebagai pengusaha. setelah terbebas dari jebakan citra semoga kita bisa menjawab pertanyaan: Siapa pemimpin SESUNGGUHNYA???




Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/edosilver/resensi-buku-pak-kalla-dan-presidennya_552fc59b6ea834a9378b4599

Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) KARET : Penyiangan dan Wiwilan

1. Penyiangan Gulma
Penyiangan secara manual yaitu kegiatan membersihkan gulma yang berkayu maupun tidak berkayu pada areal stripan karet TBM. Penyiangan Gulma dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara manual maupun secara kimiawi. Penyiangan secara manual dapat menggunakan parang dan cangkul, sedangkan penyiangan secara kimiawi dapat menggunakan knapsack spayer dengan larutan herbisida sistemik gliphosate yang telah dicampurkan dengan air dengan dosis 7 cc/liter air ke rumput atau gulma pengganggu.
2. Kegiatan Pemangkasan Tunas Palsu (Wiwilan)
Wiwilan atau pembuangan tunas liar pada batang utama dengan menggunakan pisau dan gunting. Dalam kegiatan wiwilan terdapat dua sub kegiatan yang dikerjakan secara bersamaan yaitu pemangkasan tunas palsu dan pembersihan mucuna dari pohon. Kegiatan pemangkasan tunas palsu yang dipotong adalah tunas yang tumbuh di daerah 2,7 m – 3 m dari pangkal pohon. Pemotongan tunas liar dilakukan sebelum tunas berkayu, karena cabang yang telah berkayu selain sukar dipotong, juga akan merusak batang jika pemotongannya kurang hati-hati.

Rabu, 23 Maret 2016

Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) Karet : PEMUPUKAN


Perencanaan Pemeliharaan merupakan suatu rencana kegiatan yang dibuat dan disusun  pada tingkat afdeling atau divisi melibatkan asisten dan para mandor setelah itu di rekomendasikan di tingkat site manajer selanjutnya di kirim ke pusat untuk mendapatkan persetujuan. perencanaan dilakukan agar pelaksanaan pemeliharaan dapat berjalan sesuai dengan ketetapan, guna mencapai tujuan yang efesien dan efektif. 
Kegiatan pemeliharaan tanaman belum menghasilkan antara lain pemupukan, penyiangan, wiwilan, pengendalian hama dan penyakit.

Tabel 1. Kriteria Masa TBM Berdasarkan Usia Setelah Tanam
Usia
Keterangan
≤ 12 Bulan
TBM 1
13 Bulan - 24 Bulan
TBM 2
25 Bulan - 36 Bulan
TBM 3
37 Bulan - 48 Bulan
TBM 4
49 Bulan - 60 Bulan
TBM 5

Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk menjaga dan mencukupi unsur hara dan tanah sehingga mampu mendukung pertumbuhan dan potensi produksi tanaman. Jenis pupuk yang digunakan dalam pengelolaan perkebunan karet antara lain adalah pupuk kimia dan pupuk organik.
Kegiatan pemupukan untuk seluruh tanaman karet baik tanaman belum menghasilkan maupun tanaman yang sudah menghasilkan. Penggunaan pupuk yang tepat dan sesuai akan mampu mengoptimalkan penggunaan pupuk dan memaksimalkan hasil yang diperoleh. Pada perkebunan besar dosis pemupukan dapat dilakukan dengan uji sampel tanah, dan daun sehingga dapat ditentukan jumlah pemupukan yang tepat untuk setiap tanaman.
Namun, pada perkebunan rakyat pemupukan didasarkan pada rutinitas dan kemampuan petani dalam melakukan pemupukan. Tidak bisa dipungkiri, setiap petani menentukan dosis pemupukan yang berbeda – beda untuk tanamannya. Hal ini terjadi karena tanaman karet yang ditanam beragam, dan kemampuan ekonomi itu sendiri. Tabel berikut dapat dijadikan pedoman bagi petani dalam menentukan dosis pemupukan pada tanaman karetnya.
Dosis pemupukan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2: Dosis Pemupukan  Tanaman Karet
Umur

Bulan Setelah Tanam
Urea
Rock Phosphate
SP 36
KCL
Kieserite
LCC (Legume Cover Crop)

300 kg/Ha




                              ................. gr/pohon.............
Lobang Tanam (Pit Hole)

500



1 Thn
2
25




4
25

100
25
25
6
50


50

9
75

100
75
50
12
100




Jumlah
275

200
150
75
2 Thn
15
75

100
100
25
18
75

100
100
50
22
100




Jumlah
250

200
200
75
26
125

200
200
100
3 Thn
32
125





Jumlah
250

200
200
100
4 Thn
38
150

250
250
100
44
150




Jumlah
300

250
250
100
5 Thn
Tergantung Hasil Analisa Daun



Rabu, 09 Maret 2016

Penanaman Karet

setelah sebelumnya penulis memposting artikel dengan judul (Sistem Sadap Karet yang Benar) kali ini ini penulis akan mundur kebelakang untuk penulisan artikel tentang (Penanaman Karet), silahkan dibaca, dipahami, dan diterapkan.
1.      Perencanaan
Persiapan penanaman karet dimulai dengan menentukan waktu tanam dan luas tanaman yang akan ditanam supaya sesuai dengan kebutuhan yang ada dilapangan. Kegiatan Perancanaan meliputi:
a.       Pemilihan Bibit
Pemilihan bibit yang akan ditanam diperlukan untuk menyesuaikan dengan keadaan lapangan sehingga bibit yang ditanam nantinya sesuai dengan topografi lahan dan jenis tanah.
b.      Peralatan
Peralatan penanaman adalah kendaraan untuk transportasi, cangkul, dan sabit / parang.
c.       Tenaga Kerja
Tenaga Kerja yang digunakan untuk kegiatan penanaman karet ini disesuaikan dengan yang dibutuhkan di lapangan.
2.      Pengorganisasian, Pengarahan dan Pengawasan
Pengorganisasian penanaman dilaksanakan oleh asisten divisi dengan berdiskusi ke manager dan asisten pembibitan untuk menentukan klon tanaman karet yang akan ditanam dan waktu tanam yang sesuai. Pengarahan dilaksanakan oleh mandor sehingga pengerjaan penanaman  sesuai dengan target untuk kemudian periksa kembali oleh asisten divisi terhadap hasil kinerja kegiatan penanaman.
1.2.2.1  Persiapan Tanam
Pemasangan ajir tanam dilakukan setelah tumbang pohon dan perun selesai. Bahan yang diperlukan untuk ajir tanam adalah bambu 1 m untuk ajir tanam dan ukuran 3 m untuk ajir kepala serta tali sling untuk ukuran jarak tanaman. Jarak tanam yang digunakan adalah 6 m x 3 , dengan arah utara selatan untuk kemiringan ≤ 17 % dan arah kontur / teras pada lahan kemiringan ≥ 17 % dengan jarak 3 m antar ajir tanam.
1.2.2.2  Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam dilakukan pada areal yang sudah bersih dari sampah – sampah bekas tebangan. Lubang tanam dibuat pada ajir tanan yang sudah dipancang. Pembuatan lubang tanam dapat menggunakan cangkul. Ukuran lubang tanam adalah 60 cm x 60 cm x 60 cm. setiap lubang tanam harus bersih dari kayu, akar, serta sampah bekas tunggul untuk menghindari jamur akar putih. Pisahkan tanah galian antara top soil dan sub soil.
1.2.2.3  Tanam karet
Penanaman karet dilakukan awal musim penghujan, saat tersebut merupakan awal yang baik / optimal untuk memulai penanaman.
Cara penanaman bibit karet adalah sebagai berikut:
-          Sobek dasar polybag dengan silet / cutter
-          Masukkan bibit karet polybag ke dalam lubang tanam.
-          Sobek vertical plastik polybag
-          Angkat polybag dari dalam lubang
-          Tutup lubang dengan tanah galian top soil terlebih dahulu baru sub soil
-          Padatkan tanah dengan hati – hati
1.2.2.4  Tanam Sisipan
Tanam untuk sisipan dilakukan dengan tujuan menjaga jumlah populasi tanaman karet. Tanam untuk sisipan ditanam ditengah gawangan dengan system 20 : 1 ( 20 tanaman pokok 1 tanaman sisipan). Penanaman sisipan dimulai dan diutamakan ditanam dari pinggir blok yang berbatasan dengan jalan. Waktu penanaman sisipan bersamaan dengan penanaman karet.

sumber: laporan Magang M. Nasir Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2015
              SOP Budidaya Tanaman Karet PT. PP Bajabang Indonesia