Sabtu, 21 September 2013

KEDELAI MELONJAK RAKYAT KECIL MENJERIT


(meroketnya harga kedelai terhadap tahu tempe dilihat dari sisi Makro)
Oleh : M. Nasir

Melihat pemberitaan yang ada di tv tiap hari memantik perhatian penulis untuk mengambil satu sisi akibat dari efek melemahnya nilai IDR terhadap nilai USD di pasaran global. Efek dari melemahnya nilai IDR ini berdampak dengan naiknya harga – harga komoditi impor yang menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Salah satunya adalah kedelai, kedelai merupakan makanan pendamping nasi untuk bersantap bagi rakyat kecil ini semakin meroket harganya karena impor kedelai mengikuti harga USD jadi importir harus membayar nilai yang semakin naik.
Kedelai merupakan bahan baku tahu dan tempe yang menjadi makanan pokok bagi rakyat kecil. Ketika harga makanan ini naik, sedangkan tingkat pendapatan mereka tetap atau bahkan menurun, lalu mau makan lauk apa yang akan mereka makan? Ini menjadi sebuah tanda tanya besar bagi semua kalangan. Karena makanan ini merupakan asupan protein nabati yang murah bagi rakyat kecil. Jika harga makanan ini naik maka rakyat kecil akan kehilangan protein murah.
Sebelum membahas lebih lanjut, marilah kita lihat indicator – indicator yang dapat menyebabkan kenaikan harga kedelai dilihat dari sisi makro:
a.       Pengelolaan ekspor dan impor yang kurang optimal oleh pemerintah
Kebijakan ekspor impor yang dilakukan oleh pemerintah banyak menggunakan tangga ketiga dengan menggunakan importir dan eksportir dari pihak swasta yang tentunya lebih memperhatikan aspek bisnis atau keuntungan dibandingkan dengan kepentingan umum. Pada saat ini impor kedelai sebagian besar dilakukan oleh pihak swasta dan pemerintah sampai saat ini masih lamban dalam melaksanakan kebijakan impor yang lebih memihak kepada kepentingan rakyak.
b.      Minimnya produksi dalam negeri
Produksi kedelai dalam negeri yang masih minim dan cenderung tidak tersentuh oleh pemerintah menjadikan komoditi kedelai kurang diminati oleh petani.
c.       Kebutuhan akan Komoditi yang semakin Meningkat
Kebutuhan dalam negeri akan komoditi kedelai semakin meningkat seiring dengan bertambahnya penduduk dan menurunnya daya beli rakyat kecil untuk membeli makanan yang berasal dari hewani akan meningkatkan permintaan terhadap produk tahu dan tempe yang merupakan makanan rakyat.
d.      Melemahnya IDR terhadap USD menyebabkan Inflasi
Nilai IDR akhir – akhir ini yang lemah menyebabkan berbagai komoditi impor harganya menjadi melambung. Komoditi pokok yang diimpor antara lain tepung, gandum, kedelai, dan BBM akan terus melanmbung seiring dengan melemahnya nilai IDR dan arus perdagangan global yang tak terkendali.

Mungkin cukup tiga permasalahan yang akan penulis bahas dalam tulisan ini, sebenarnya masih banyak indicator – indicator lain yang perlu dibahas tetapi penulis membatasi untuk membahas secara garis besar indicator ini. Baiklah kita akan satu persatu masalah diatas:
a.       Pengelolaan ekspor dan impor yang kurang optimal oleh pemerintah
Pada era perdagangan bebas saat ini arus ekspor dan impor menjadi sangat tidak terkendali jika pemerintah tidak mengatasi dan memprotektif barang – barang yang keluar masuk. Terutama dengan kegiatan impor, pemerintah sebagai pemangku kebijakan harus mampu memegang penuh dalam pelaksanaan impor komoditi – komoditi utama tanpa harus melibatkan swasta. Pada saat harga stabil dan rendah pemerintah dapat melaksanakan impor untuk menjaga stok di gudang agar pada saat harga naik komoditi dapat dikeluarkan untuk menekan harga.
b.      Minimnya produksi dalam negeri
Produksi kedelai dalam negeri saat ini masih kurang disikapi dengan baik oleh pemerintah. Seharusnya pemerintah mampu mencanangkan swasembada makanan pokok di negeri agraris seperti Indonesia. Indonesia yang pernah menjadi raksasa pertanian bukan tidak mungkin akan terwujud kembali jika ada dukungan dari segala pihak.
c.       Kebutuhan akan komoditi yang meningkat
Seiring dengan bertambahnya penduduk maka kebutuhan akan makanan yang bergizi pun meningkat. Komoditi tahu dan tempe yang identik dengan makanan rakyat kecil pun semakin menjadi andalan. Namun ketika harga komoditi tersebut ikut naik juga maka apa yang akan dimakan oleh mereka. Sebuah masalah dan tantangan yang serius terhadap keberlangsungan pemerintahan. Pemerintah harus menyikapi masalah ini dengan bijak agar tidak ada yang merasa dirugikan. Secara garis besar pemerintah harus tetap mengutamakan kepentingan rakyat.
d.      Melemahnya IDR terhadap USD menyebabkan Inflasi
Masalah utamanya adalah nilai IDR terhadap USD yang lemah menyebabkan tingkat inflasi akan semakin tidak terkendali. Pemerintah sebagai pemegang kendali inflasi harus mampu mengendalikan masalah ini supaya tidak berpengaruh terhadap kehidupan rakyat kecil.

Secara garis besar melambungnya harga kedelai merubah segala tatanan kehidupan masyarakat kecil. Baik petani, pedagang tahu dan tempe, pabrik tempe, dan masyarakat. Indikasi ini menjadi masalah yang serius jika tidak ditangani dengan cepat. Dari sisi petani local ini menguntungkan karena harga kedelai semakin naik namun tidak bagi pedagang yang harus menjual barang dagangan yang lebil mahal dari biasanya akan semakin mengurangi tingkat pendapatannya.
Bagi pabrik masalah ini akan semakin mempengaruhi produksi dan tenaga kerja karena harga kedelai yang meningkat. Otomatis produksi tahu dan tempe akan berpengaruh, ketika pemilik pabrik tidak mampu membiayai proses produksi sehingga mengurangi produksi dan bahkan dapat menutup produksi. Selain itu juga dapat menyebabkan dirumahkannya tenaga kerja yang dimiliki. Dengan dirumahkannya tenaga kerja berarti akan menambah panjang angka pengangguran di negeri ini.
Terakhir adalah masyarakat terutama rakyat kecil yang kehidupannya sudah terhimpit dengan masalah perekonomian akan semakin menjerit ketika makanan murah dan bergizi harganya juga ikut naik sedangkan mereka tidak mampu lagi membeli bahan makanan pengganti lain yang tentunya memiliki harga yang lebih tinggi. Rakyat akan semakin menjerit dengan kebutuhan – kebutuhan mereka.
Kesimpulan
Harga kedelai yang semakin meningkat sangat mempengaruhi harga tahu dan tempe yang notabene makanan murah dan bergizi bagi masyarakat kecil. Menjaga kestabilan harga kedelai menjadi sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat terutama kalangan bawah. Pemerintah sebagai pemangku kebijakan harus mampu dalam mengatasi masalah ini dan menguntungkan rakyatnya.




Kalau bukan kita siapa lagi !!!!!!!!!!
Mari selamatkan Indonesia dari ancaman krisis,,,,,,

sekian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar