(meroketnya harga kedelai terhadap tahu tempe dilihat
dari sisi Makro)
Oleh : M. Nasir
Melihat pemberitaan
yang ada di tv tiap hari memantik perhatian penulis untuk mengambil satu sisi
akibat dari efek melemahnya nilai IDR terhadap nilai USD di pasaran global. Efek
dari melemahnya nilai IDR ini berdampak dengan naiknya harga – harga komoditi
impor yang menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Salah satunya adalah
kedelai, kedelai merupakan makanan pendamping nasi untuk bersantap bagi rakyat
kecil ini semakin meroket harganya karena impor kedelai mengikuti harga USD
jadi importir harus membayar nilai yang semakin naik.
Kedelai merupakan bahan
baku tahu dan tempe yang menjadi makanan pokok bagi rakyat kecil. Ketika harga
makanan ini naik, sedangkan tingkat pendapatan mereka tetap atau bahkan
menurun, lalu mau makan lauk apa yang akan mereka makan? Ini menjadi sebuah
tanda tanya besar bagi semua kalangan. Karena makanan ini merupakan asupan
protein nabati yang murah bagi rakyat kecil. Jika harga makanan ini naik maka
rakyat kecil akan kehilangan protein murah.
Sebelum membahas lebih
lanjut, marilah kita lihat indicator – indicator yang dapat menyebabkan
kenaikan harga kedelai dilihat dari sisi makro:
a.
Pengelolaan
ekspor dan impor yang kurang optimal oleh pemerintah
Kebijakan ekspor impor
yang dilakukan oleh pemerintah banyak menggunakan tangga ketiga dengan
menggunakan importir dan eksportir dari pihak swasta yang tentunya lebih
memperhatikan aspek bisnis atau keuntungan dibandingkan dengan kepentingan
umum. Pada saat ini impor kedelai sebagian besar dilakukan oleh pihak swasta
dan pemerintah sampai saat ini masih lamban dalam melaksanakan kebijakan impor
yang lebih memihak kepada kepentingan rakyak.
b.
Minimnya
produksi dalam negeri
Produksi kedelai dalam
negeri yang masih minim dan cenderung tidak tersentuh oleh pemerintah
menjadikan komoditi kedelai kurang diminati oleh petani.
c.
Kebutuhan
akan Komoditi yang semakin Meningkat
Kebutuhan dalam negeri
akan komoditi kedelai semakin meningkat seiring dengan bertambahnya penduduk
dan menurunnya daya beli rakyat kecil untuk membeli makanan yang berasal dari
hewani akan meningkatkan permintaan terhadap produk tahu dan tempe yang
merupakan makanan rakyat.
d.
Melemahnya
IDR terhadap USD menyebabkan Inflasi
Nilai IDR akhir – akhir
ini yang lemah menyebabkan berbagai komoditi impor harganya menjadi melambung.
Komoditi pokok yang diimpor antara lain tepung, gandum, kedelai, dan BBM akan
terus melanmbung seiring dengan melemahnya nilai IDR dan arus perdagangan
global yang tak terkendali.
Mungkin cukup tiga permasalahan yang
akan penulis bahas dalam tulisan ini, sebenarnya masih banyak indicator –
indicator lain yang perlu dibahas tetapi penulis membatasi untuk membahas
secara garis besar indicator ini. Baiklah kita akan satu persatu masalah
diatas:
a.
Pengelolaan
ekspor dan impor yang kurang optimal oleh pemerintah
Pada era perdagangan
bebas saat ini arus ekspor dan impor menjadi sangat tidak terkendali jika
pemerintah tidak mengatasi dan memprotektif barang – barang yang keluar masuk.
Terutama dengan kegiatan impor, pemerintah sebagai pemangku kebijakan harus
mampu memegang penuh dalam pelaksanaan impor komoditi – komoditi utama tanpa
harus melibatkan swasta. Pada saat harga stabil dan rendah pemerintah dapat
melaksanakan impor untuk menjaga stok di gudang agar pada saat harga naik
komoditi dapat dikeluarkan untuk menekan harga.
b.
Minimnya
produksi dalam negeri
Produksi kedelai dalam
negeri saat ini masih kurang disikapi dengan baik oleh pemerintah. Seharusnya
pemerintah mampu mencanangkan swasembada makanan pokok di negeri agraris
seperti Indonesia. Indonesia yang pernah menjadi raksasa pertanian bukan tidak
mungkin akan terwujud kembali jika ada dukungan dari segala pihak.
c.
Kebutuhan
akan komoditi yang meningkat
Seiring dengan
bertambahnya penduduk maka kebutuhan akan makanan yang bergizi pun meningkat.
Komoditi tahu dan tempe yang identik dengan makanan rakyat kecil pun semakin
menjadi andalan. Namun ketika harga komoditi tersebut ikut naik juga maka apa
yang akan dimakan oleh mereka. Sebuah masalah dan tantangan yang serius
terhadap keberlangsungan pemerintahan. Pemerintah harus menyikapi masalah ini
dengan bijak agar tidak ada yang merasa dirugikan. Secara garis besar
pemerintah harus tetap mengutamakan kepentingan rakyat.
d.
Melemahnya
IDR terhadap USD menyebabkan Inflasi
Masalah utamanya adalah
nilai IDR terhadap USD yang lemah menyebabkan tingkat inflasi akan semakin
tidak terkendali. Pemerintah sebagai pemegang kendali inflasi harus mampu mengendalikan
masalah ini supaya tidak berpengaruh terhadap kehidupan rakyat kecil.
Secara garis besar
melambungnya harga kedelai merubah segala tatanan kehidupan masyarakat kecil.
Baik petani, pedagang tahu dan tempe, pabrik tempe, dan masyarakat. Indikasi
ini menjadi masalah yang serius jika tidak ditangani dengan cepat. Dari sisi
petani local ini menguntungkan karena harga kedelai semakin naik namun tidak
bagi pedagang yang harus menjual barang dagangan yang lebil mahal dari biasanya
akan semakin mengurangi tingkat pendapatannya.
Bagi pabrik masalah ini
akan semakin mempengaruhi produksi dan tenaga kerja karena harga kedelai yang
meningkat. Otomatis produksi tahu dan tempe akan berpengaruh, ketika pemilik
pabrik tidak mampu membiayai proses produksi sehingga mengurangi produksi dan
bahkan dapat menutup produksi. Selain itu juga dapat menyebabkan dirumahkannya
tenaga kerja yang dimiliki. Dengan dirumahkannya tenaga kerja berarti akan
menambah panjang angka pengangguran di negeri ini.
Terakhir adalah masyarakat
terutama rakyat kecil yang kehidupannya sudah terhimpit dengan masalah
perekonomian akan semakin menjerit ketika makanan murah dan bergizi harganya
juga ikut naik sedangkan mereka tidak mampu lagi membeli bahan makanan
pengganti lain yang tentunya memiliki harga yang lebih tinggi. Rakyat akan
semakin menjerit dengan kebutuhan – kebutuhan mereka.
Kesimpulan
Harga kedelai yang semakin meningkat
sangat mempengaruhi harga tahu dan tempe yang notabene makanan murah dan
bergizi bagi masyarakat kecil. Menjaga kestabilan harga kedelai menjadi sangat
penting bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat terutama kalangan bawah.
Pemerintah sebagai pemangku kebijakan harus mampu dalam mengatasi masalah ini
dan menguntungkan rakyatnya.
Kalau
bukan kita siapa lagi !!!!!!!!!!
Mari
selamatkan Indonesia dari ancaman krisis,,,,,,
sekian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar