Selasa, 04 Desember 2012

SEMANGAT



Pagi ini aku berangkat sekolah dengan lesu, rasanya malas sekali aku ni untuk datang, udah gak sarapan lagi. Gara- gara pagi tadi bangun kesiangan, gara- gara ortu gak mau mbangunin. Berangkat ke sekolah dengan motor kesayanganku, walaupun kata orang temen lain itu motor butut, tapi ini bagiku segalanya. Aku sekolah di sekolah kejuruan ternama di daerahku. Ndak tau dulu kenapa aku bisa masuh disekolah ini, yang jelas saya sudah kelas 3 dan bentar lagi akan ujian akhir.
Sampai di sekolah kulihat Ibu guru sudah berjalan menuju kekelasku. Sebut saja Ibu Guru itu Ibu Animah. Aku berlari supaya tidak telat dengan ibu itu.
Tapi sial emang sungguh sial, karena saking kencangnya lariku, tidak kulihat ada batu dijalan tersebut, kakiku tersandung dan aku bergumam “aduh, sialan jadi telat deh”.
Tak kusangka ternyata berdiri tepat didepanku, buru – buru aku bangun untuk memberi salam “Assalamu’alaikum Bu, maaf saya terlambat Bu, tadi waktu dijalan ban motorku bocor, jadi agak terlambat datangnya”, ucapku dengan terengah – engah. “tidak apa – apa, lain kali berangkatnya agak pagi ya, supaya kalau bannya bocor, ada waktu untuk menambalnya” jawab bu Aminah datar. “mari masuk, udah telat ni!” lanjutnya. Akupun mengikuti Ibu Aminah guruku ini masuk ke dalam kelas.
Didalam kelas terlihat teman – temanku sudah siap untuk belajar. Buku – buku tebal sudah dimeja. Ketika Ibu guru datang mereka member hormat “selamat pagi Bu!!??’.  Pagi juga anak – anak, seperti sudah siap untuk belajar hari ini ya” jawab Bu Aminah dengan senyum ramahnya. Akupun segera duduk dikursi paling depan karena itu satu – satunya kursi yang masih kosong.
Sebelum kuliah Bu Aminah memberikan sedikit nasihat kepada kami murid – muridnya. “anak – anak, sebelum kuliah, Ibu akan memberikan sedikit nasehat kepada kalian semua. Ya mungkin ini hanya sedikit, tapi mudah – mudahan mampu kalian serap sebagai sumber inspirasi.” Bu Aminah mengawali ceritanya tersebut dengan kata – kata inspirasi. “Apaan tu”, gumamku dalam hati. Kudengarkan saja cerita Bu Guru dengan lesu dan tak bergairah karena masih ngantuk dan belum sarapan.
Bu Aminah melanjutkan ceritanya “didunia ini kita hanya hidup sementara anak – anakku” lanjutnya dengan datar tapi penuh arti. “maka dari itu anak – anakku sebaiknya kalian mampu memanfaatkan kehidupan didunia ini dengan sebaik mungkin. Belajarlah dengan sungguh – sungguh ya?”
Ntah apa yang dikatakan Bu Aminah, aku mendengarkannya dengan ogah– ogahan. Saling lirik – lirik kanan kiri ngeliatin temen – temen yang sepertinya serius mendengarkan kata – kata Bu Aminah. Kucagil temen sebelahku “heh, serius amat, apa yang dibilang Ibu tu”. Kataku kepadanya,,. Tapi temenku menjawabnya dengan telunjuk dimulutnya. Nampaknya dia serius banget dengan nasehat Bu Aminah.
Bu Aminah melanjutkan ceritanya “terus anakku?” Bu Aminah diam sejenak sambil memandangi wajah anak muridnya. Aku tertunduk ketika Bu Aminah memandang ke arahku. Ibu pun melanjutkan ceritanya “selain belajar anakku, kita tetap melaksanakan kegiatan – kegiatan lain yang positif, contohnya membantu orang tua, ikut kegiatan – kegiatan sosial maupun keagamaan. Itu akan memupuk kalian menjadi orang yang peduli akan sesama dan turut mengenal agama ini.” Bu Aminah menuturkan dengan senyum khasnya yang ramah.
Sampai akhirnya Bu Aminah menyampaikan pesannya yang terakhir “semangat, semangat, semangat, dan semangat anakku, hanya itu pesan Ibu kepada kalian semua. Tetaplah semangat walau keadaan apapun itu yang kalian alami.”
Kata semangat ini yang membuatku mengernyitkan kepala, apa maksudnya? Walau keadaan apapun, gimana kalau lagi sedih, apa harus semangat juga? Itu selalu menjadi pikiranku Karena tidak sempat dan takut menanyakannya kepada Bu Aminah.
Akhirnya kucari arti makna kata tersebut dari berbagai sumber, sampai akhirnya kutemukan juga dengan susah payah. Ternyata artinya kurang lebihnya seperti ini, hidup kita ini haruslah tetap dijalani dengan semangat, dan semangat. Tidak boleh yang namanya hilang dari semangat ketika kita akan meraih sesuatu. Hari – hari kita harus semangat dan terus semangat. Saat kita terpuruk tetap kita usahakan untuk semangat.
Akhirnya saya memaknai kata semangat ini sebagai inspirasiku. Saat sedih, galau, terpuruk, ataupun senang. Tetap semangat. Bermodalkan kata – kata  semangat ini, saya dapat keliling Indonesia waktu duduk dibangku kuliah. Merasakan indahnya Borobudur, taman Komodo, Merauke, Sungai Musi, Sungai Mahakam, dan masih banyak lagi.
Semangat!!!!!! Terus semangat maka jalan akan terbuka???!!!??,,




inspiratif, walaupun tak terlalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar