Pagi ini aku berangkat sekolah dengan lesu, rasanya
malas sekali aku ni untuk datang, udah gak sarapan lagi. Gara- gara pagi tadi
bangun kesiangan, gara- gara ortu gak mau mbangunin. Berangkat ke sekolah
dengan motor kesayanganku, walaupun kata orang temen lain itu motor butut, tapi
ini bagiku segalanya. Aku sekolah di sekolah kejuruan ternama di daerahku. Ndak
tau dulu kenapa aku bisa masuh disekolah ini, yang jelas saya sudah kelas 3 dan
bentar lagi akan ujian akhir.
Sampai di sekolah kulihat Ibu guru sudah berjalan
menuju kekelasku. Sebut saja Ibu Guru itu Ibu Animah. Aku berlari supaya tidak
telat dengan ibu itu.
Tapi sial emang sungguh sial, karena saking
kencangnya lariku, tidak kulihat ada batu dijalan tersebut, kakiku tersandung
dan aku bergumam “aduh, sialan jadi telat deh”.
Tak kusangka ternyata berdiri tepat didepanku, buru
– buru aku bangun untuk memberi salam “Assalamu’alaikum Bu, maaf saya terlambat
Bu, tadi waktu dijalan ban motorku bocor, jadi agak terlambat datangnya”,
ucapku dengan terengah – engah. “tidak apa – apa, lain kali berangkatnya agak
pagi ya, supaya kalau bannya bocor, ada waktu untuk menambalnya” jawab bu
Aminah datar. “mari masuk, udah telat ni!” lanjutnya. Akupun mengikuti Ibu
Aminah guruku ini masuk ke dalam kelas.
Didalam kelas terlihat teman – temanku sudah siap
untuk belajar. Buku – buku tebal sudah dimeja. Ketika Ibu guru datang mereka
member hormat “selamat pagi Bu!!??’.
Pagi juga anak – anak, seperti sudah siap untuk belajar hari ini ya”
jawab Bu Aminah dengan senyum ramahnya. Akupun segera duduk dikursi paling
depan karena itu satu – satunya kursi yang masih kosong.
Sebelum kuliah Bu Aminah memberikan sedikit nasihat
kepada kami murid – muridnya. “anak – anak, sebelum kuliah, Ibu akan memberikan
sedikit nasehat kepada kalian semua. Ya mungkin ini hanya sedikit, tapi mudah –
mudahan mampu kalian serap sebagai sumber inspirasi.” Bu Aminah mengawali
ceritanya tersebut dengan kata – kata inspirasi. “Apaan tu”, gumamku dalam
hati. Kudengarkan saja cerita Bu Guru dengan lesu dan tak bergairah karena
masih ngantuk dan belum sarapan.
Bu Aminah melanjutkan ceritanya “didunia ini kita
hanya hidup sementara anak – anakku” lanjutnya dengan datar tapi penuh arti.
“maka dari itu anak – anakku sebaiknya kalian mampu memanfaatkan kehidupan
didunia ini dengan sebaik mungkin. Belajarlah dengan sungguh – sungguh ya?”
Ntah apa yang dikatakan Bu Aminah, aku
mendengarkannya dengan ogah– ogahan. Saling lirik – lirik kanan kiri ngeliatin
temen – temen yang sepertinya serius mendengarkan kata – kata Bu Aminah. Kucagil
temen sebelahku “heh, serius amat, apa yang dibilang Ibu tu”. Kataku
kepadanya,,. Tapi temenku menjawabnya dengan telunjuk dimulutnya. Nampaknya dia
serius banget dengan nasehat Bu Aminah.
Bu Aminah melanjutkan ceritanya “terus anakku?” Bu
Aminah diam sejenak sambil memandangi wajah anak muridnya. Aku tertunduk ketika
Bu Aminah memandang ke arahku. Ibu pun melanjutkan ceritanya “selain belajar
anakku, kita tetap melaksanakan kegiatan – kegiatan lain yang positif,
contohnya membantu orang tua, ikut kegiatan – kegiatan sosial maupun keagamaan.
Itu akan memupuk kalian menjadi orang yang peduli akan sesama dan turut
mengenal agama ini.” Bu Aminah menuturkan dengan senyum khasnya yang ramah.
Sampai akhirnya Bu Aminah menyampaikan pesannya yang
terakhir “semangat, semangat, semangat, dan semangat anakku, hanya itu pesan
Ibu kepada kalian semua. Tetaplah semangat walau keadaan apapun itu yang kalian
alami.”
Kata semangat ini yang membuatku mengernyitkan
kepala, apa maksudnya? Walau keadaan apapun, gimana kalau lagi sedih, apa harus
semangat juga? Itu selalu menjadi pikiranku Karena tidak sempat dan takut
menanyakannya kepada Bu Aminah.
Akhirnya kucari arti makna kata tersebut dari
berbagai sumber, sampai akhirnya kutemukan juga dengan susah payah. Ternyata
artinya kurang lebihnya seperti ini, hidup kita ini haruslah tetap dijalani
dengan semangat, dan semangat. Tidak boleh yang namanya hilang dari semangat
ketika kita akan meraih sesuatu. Hari – hari kita harus semangat dan terus
semangat. Saat kita terpuruk tetap kita usahakan untuk semangat.
Akhirnya saya memaknai kata semangat ini sebagai
inspirasiku. Saat sedih, galau, terpuruk, ataupun senang. Tetap semangat.
Bermodalkan kata – kata semangat ini,
saya dapat keliling Indonesia waktu duduk dibangku kuliah. Merasakan indahnya
Borobudur, taman Komodo, Merauke, Sungai Musi, Sungai Mahakam, dan masih banyak
lagi.
Semangat!!!!!! Terus semangat maka jalan akan
terbuka???!!!??,,
inspiratif, walaupun tak terlalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar