Senin, 28 Maret 2016

Resensi Buku: Pak Kalla dan Presidennya

J udul : Pak Kalla dan Presidennya 
Penulis : Wisnu Nugroho 
Tahun Terbit : 2011 
Jumlah Halaman : 124 Halaman 
Jenis Buku : Biografi
 Penerbit : Kompas


Buku ini ditulis oleh seorang Wartawan harian surat kabar nasional, Wisnu Nugroho. Penulis yang berada di lingkungan terdekat dari pak Kalla dapat dengan mudah mencari berita tentang sosok Wakil Presiden 2004-2009 itu. 
Dalam buku ini penulis menceritakan perjalanan Jusuf Kalla disaat-saat awal mencalonkan diri sebagai orang nomor dua di Indonesia yang kala itu tengah menjabat sebagai Menko Kesra dalam kabinet pimpinan Megawati Sukarno Putri. Penulis juga ikut langsung dalam kampanye-kampanye Jusuf Kalla hingga ke berbagai daerah di Indonesia.
 berikut ringkasan isi buku Pak Kalla dan Presidennya, 
Tahun 2004 - 2009 merupakan masa paling dinamis di Istana. Untuk Pertama kalinya, Presiden dan Wakil Presiden dipilih rakyat secara langsung. sepasang pemimpin, dengan karakter unuk dan cenderung berseberangan itu menghadirkan dinamika dan pertanyaan: Siapa pemimpin sesungguhnya???
dalam upaya mencari jawab atas pertanyaan ini, Wisnu Nugroho sebagai penulis menuliskan kisah "tidak penting" terkait relasi wakil Presiden dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memunculkan gelisah, dibagikan dengan nakal, dan jenaka. 
Kisah tidak penting mengenai sisi lain Wakil dalam buku Pak Kalla dan Presidennya membebaskan kita dari jebakan citra yang selama ini merangkap Pak Kalla sebagai pengusaha. setelah terbebas dari jebakan citra semoga kita bisa menjawab pertanyaan: Siapa pemimpin SESUNGGUHNYA???




Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/edosilver/resensi-buku-pak-kalla-dan-presidennya_552fc59b6ea834a9378b4599

Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) KARET : Penyiangan dan Wiwilan

1. Penyiangan Gulma
Penyiangan secara manual yaitu kegiatan membersihkan gulma yang berkayu maupun tidak berkayu pada areal stripan karet TBM. Penyiangan Gulma dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara manual maupun secara kimiawi. Penyiangan secara manual dapat menggunakan parang dan cangkul, sedangkan penyiangan secara kimiawi dapat menggunakan knapsack spayer dengan larutan herbisida sistemik gliphosate yang telah dicampurkan dengan air dengan dosis 7 cc/liter air ke rumput atau gulma pengganggu.
2. Kegiatan Pemangkasan Tunas Palsu (Wiwilan)
Wiwilan atau pembuangan tunas liar pada batang utama dengan menggunakan pisau dan gunting. Dalam kegiatan wiwilan terdapat dua sub kegiatan yang dikerjakan secara bersamaan yaitu pemangkasan tunas palsu dan pembersihan mucuna dari pohon. Kegiatan pemangkasan tunas palsu yang dipotong adalah tunas yang tumbuh di daerah 2,7 m – 3 m dari pangkal pohon. Pemotongan tunas liar dilakukan sebelum tunas berkayu, karena cabang yang telah berkayu selain sukar dipotong, juga akan merusak batang jika pemotongannya kurang hati-hati.

Rabu, 23 Maret 2016

Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) Karet : PEMUPUKAN


Perencanaan Pemeliharaan merupakan suatu rencana kegiatan yang dibuat dan disusun  pada tingkat afdeling atau divisi melibatkan asisten dan para mandor setelah itu di rekomendasikan di tingkat site manajer selanjutnya di kirim ke pusat untuk mendapatkan persetujuan. perencanaan dilakukan agar pelaksanaan pemeliharaan dapat berjalan sesuai dengan ketetapan, guna mencapai tujuan yang efesien dan efektif. 
Kegiatan pemeliharaan tanaman belum menghasilkan antara lain pemupukan, penyiangan, wiwilan, pengendalian hama dan penyakit.

Tabel 1. Kriteria Masa TBM Berdasarkan Usia Setelah Tanam
Usia
Keterangan
≤ 12 Bulan
TBM 1
13 Bulan - 24 Bulan
TBM 2
25 Bulan - 36 Bulan
TBM 3
37 Bulan - 48 Bulan
TBM 4
49 Bulan - 60 Bulan
TBM 5

Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk menjaga dan mencukupi unsur hara dan tanah sehingga mampu mendukung pertumbuhan dan potensi produksi tanaman. Jenis pupuk yang digunakan dalam pengelolaan perkebunan karet antara lain adalah pupuk kimia dan pupuk organik.
Kegiatan pemupukan untuk seluruh tanaman karet baik tanaman belum menghasilkan maupun tanaman yang sudah menghasilkan. Penggunaan pupuk yang tepat dan sesuai akan mampu mengoptimalkan penggunaan pupuk dan memaksimalkan hasil yang diperoleh. Pada perkebunan besar dosis pemupukan dapat dilakukan dengan uji sampel tanah, dan daun sehingga dapat ditentukan jumlah pemupukan yang tepat untuk setiap tanaman.
Namun, pada perkebunan rakyat pemupukan didasarkan pada rutinitas dan kemampuan petani dalam melakukan pemupukan. Tidak bisa dipungkiri, setiap petani menentukan dosis pemupukan yang berbeda – beda untuk tanamannya. Hal ini terjadi karena tanaman karet yang ditanam beragam, dan kemampuan ekonomi itu sendiri. Tabel berikut dapat dijadikan pedoman bagi petani dalam menentukan dosis pemupukan pada tanaman karetnya.
Dosis pemupukan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2: Dosis Pemupukan  Tanaman Karet
Umur

Bulan Setelah Tanam
Urea
Rock Phosphate
SP 36
KCL
Kieserite
LCC (Legume Cover Crop)

300 kg/Ha




                              ................. gr/pohon.............
Lobang Tanam (Pit Hole)

500



1 Thn
2
25




4
25

100
25
25
6
50


50

9
75

100
75
50
12
100




Jumlah
275

200
150
75
2 Thn
15
75

100
100
25
18
75

100
100
50
22
100




Jumlah
250

200
200
75
26
125

200
200
100
3 Thn
32
125





Jumlah
250

200
200
100
4 Thn
38
150

250
250
100
44
150




Jumlah
300

250
250
100
5 Thn
Tergantung Hasil Analisa Daun



Rabu, 09 Maret 2016

Penanaman Karet

setelah sebelumnya penulis memposting artikel dengan judul (Sistem Sadap Karet yang Benar) kali ini ini penulis akan mundur kebelakang untuk penulisan artikel tentang (Penanaman Karet), silahkan dibaca, dipahami, dan diterapkan.
1.      Perencanaan
Persiapan penanaman karet dimulai dengan menentukan waktu tanam dan luas tanaman yang akan ditanam supaya sesuai dengan kebutuhan yang ada dilapangan. Kegiatan Perancanaan meliputi:
a.       Pemilihan Bibit
Pemilihan bibit yang akan ditanam diperlukan untuk menyesuaikan dengan keadaan lapangan sehingga bibit yang ditanam nantinya sesuai dengan topografi lahan dan jenis tanah.
b.      Peralatan
Peralatan penanaman adalah kendaraan untuk transportasi, cangkul, dan sabit / parang.
c.       Tenaga Kerja
Tenaga Kerja yang digunakan untuk kegiatan penanaman karet ini disesuaikan dengan yang dibutuhkan di lapangan.
2.      Pengorganisasian, Pengarahan dan Pengawasan
Pengorganisasian penanaman dilaksanakan oleh asisten divisi dengan berdiskusi ke manager dan asisten pembibitan untuk menentukan klon tanaman karet yang akan ditanam dan waktu tanam yang sesuai. Pengarahan dilaksanakan oleh mandor sehingga pengerjaan penanaman  sesuai dengan target untuk kemudian periksa kembali oleh asisten divisi terhadap hasil kinerja kegiatan penanaman.
1.2.2.1  Persiapan Tanam
Pemasangan ajir tanam dilakukan setelah tumbang pohon dan perun selesai. Bahan yang diperlukan untuk ajir tanam adalah bambu 1 m untuk ajir tanam dan ukuran 3 m untuk ajir kepala serta tali sling untuk ukuran jarak tanaman. Jarak tanam yang digunakan adalah 6 m x 3 , dengan arah utara selatan untuk kemiringan ≤ 17 % dan arah kontur / teras pada lahan kemiringan ≥ 17 % dengan jarak 3 m antar ajir tanam.
1.2.2.2  Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam dilakukan pada areal yang sudah bersih dari sampah – sampah bekas tebangan. Lubang tanam dibuat pada ajir tanan yang sudah dipancang. Pembuatan lubang tanam dapat menggunakan cangkul. Ukuran lubang tanam adalah 60 cm x 60 cm x 60 cm. setiap lubang tanam harus bersih dari kayu, akar, serta sampah bekas tunggul untuk menghindari jamur akar putih. Pisahkan tanah galian antara top soil dan sub soil.
1.2.2.3  Tanam karet
Penanaman karet dilakukan awal musim penghujan, saat tersebut merupakan awal yang baik / optimal untuk memulai penanaman.
Cara penanaman bibit karet adalah sebagai berikut:
-          Sobek dasar polybag dengan silet / cutter
-          Masukkan bibit karet polybag ke dalam lubang tanam.
-          Sobek vertical plastik polybag
-          Angkat polybag dari dalam lubang
-          Tutup lubang dengan tanah galian top soil terlebih dahulu baru sub soil
-          Padatkan tanah dengan hati – hati
1.2.2.4  Tanam Sisipan
Tanam untuk sisipan dilakukan dengan tujuan menjaga jumlah populasi tanaman karet. Tanam untuk sisipan ditanam ditengah gawangan dengan system 20 : 1 ( 20 tanaman pokok 1 tanaman sisipan). Penanaman sisipan dimulai dan diutamakan ditanam dari pinggir blok yang berbatasan dengan jalan. Waktu penanaman sisipan bersamaan dengan penanaman karet.

sumber: laporan Magang M. Nasir Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2015
              SOP Budidaya Tanaman Karet PT. PP Bajabang Indonesia