Senin, 09 Juni 2014
Penyuluhan Pertanian
1. Apa yang dapat anda pahami dan tuliskan tentang penyuluhan?
Penyuluhan adalah kegiatan atau proses pembelajaran non fornal bagi responden yang menjadi sasaran penyuluhan untuk dapat merubah perilaku responden. Output yang dihasilkan adalah responden mampu merubah sikap dan perilaku mereka ke arah yang lebih baik demi perbaikan taraf hidup mereka. Pada pembahasan kali ini yang dibahas adalah tentang penyuluhan pertanian, jadi penulis membahas tentang konsep penyuluhan penyuluhan pertanian maka penulis mengaitkan konsep penyuluhan dengan konsep penyuluhan pertanian. Jadi, output yang dihasilkan pada penyuluhan pertanian adalah petani mau dan dapat melakukan perubahan dalam bertani sehingga dapat merubah taraf hidup mereka menjadi lebih baik.
Kegiatan penyuluhan pertanian menjadi arti penting bagi petani karena pada kegiatan penyuluhan pertanian petani akan mendapatkan informasi – informasi tentang inovasi baru pertanian yang dapat meningkatkan produktifitas pertanian mereka. Kegiatan penyuluhan pertanian ini dalam memberikan informasi bagi petani diharapkan mampu dan dapat merubah perilaku serta proses berpikir petani dalam menyikapi masalah bertani mereka. Ketika petani paham dan ingin berubah maka penyuluh dengan mudah dapat mengarahkan petani dalam melaksanakan kegiatan pertanian.
Prinsip – prinsip dalam penyuluhan pertanian diharapakan mampu untuk merubah sikap dan perilaku petani. Mardikanto (1999) menyatakan bahwa merujuk pada pemahaman penyuluhan pertanian sebagai proses pembelajaran, maka prinsip-prinsip dalam penyuluhan pertanian adalah sebagai berikut:
a. Mengerjakan
Kegiatan penyuluhan harus sebanyak mungkinmelibatkan masyarakat untuk menerapkan sesuatu.
b. Akibat
Kegiatan pertanian harus memberikan dampak yang memberi pengaruh baik.
c. Asosiasi
Kegiatan penyuluhan harus saling terkait dengan kegiatan lainnya. Misalnya apabila seorang petani berjalan di sawahnya kemudian melihat tanaman padinya terserang hama, maka ia akan berupaya untuk melakukan tindakan pengendalian.
Tujuan dari penyuluhan pertanian adalah supaya kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakan untuk dapat menghasilkan perubahan pada petani yaitu perubahan perilaku petani dan anggota keluarganya yang dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Penyuluhan pertanian dilakukan dengan cara pendekatan kepada petani supaya dapat merubah sikap perilaku petani dan keluarganya. Perubahan sikap perilaku petani dan keluarganya diharapkan dapat mampu menimbulkan keinginan petani untuk dapat menerapkan inovasi yang dikenalkan penyuluh kepada petani sehingga dapat merubah taraf hidup petani.
2. Menurut anda seperti apa kondisi penyuluhan di Indonesia yang anda ketahui?
Kondisi penyuluhan pertanian di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami berbagai perubahan – perubahan dan berbagai masalah yang muncul dan hilang silih berganti. Kondisi penyuluhan pertanian saat ini di Indonesia banyak mengalami dilema dan permasalahan yang harus dan cepat untuk diselesaikan. Masalah pemerataan penyuluhan juga menjadi masalah serius. Contohnya, di daerah Jambi, daerah pedalaman dan terisolir akan mendapatkan penyuluhan yang sangat sedikit dan bahkan tidak tersentuh penyuluhan. Sedangkan di daerah yang mudah dijangkau akan mendapatkan porsi penyuluhan yang berlebih dari yang dibutuhkan. Pemerataan proses penyuluhan pertanian tetap menjadi masalah yang serius selama penyuluh pertanian kurang dibekali skill dan sotskill tentang penyuluhan.
Contoh lain adalah di daerah penulis sendiri tepatnya di kawasan Kecamatan Rimbo Ilir, Kabupaten Tebo yang saat ini petani mayoritas adalah perkebunan karet rakyat, kondisi penyuluhan pertanian sangat miris dan perlu dilakukan perubahan – perubahan secara mendasar. Pada kecamatan ini penyuluhan pertanian nyaris tidak berjalan dan tidak ada kegiatan yang dilaksanakan. Walaupun petani di kawasan ini sudah berpendidikan dan mengerti tata cara bertani yang baik, tetapi masih diperlukan kegiatan penyuluhan supaya proses bertani mereka makin baik dan berdaya saing.
Selain masalah pemerataan, kondisi (Penyuluh Pertanian Lapangan) sendiri juga harus diperhatikan. Kondisi PPL di Indonesia terutama memiliki kualitas yang rendah karena sebagian besar masih lulusan SMA sederajat. Karena masih lulusan SMA sederajat maka tingkat pengetahuan penyuluh masih terbatas dan perlu ditingkatkan kembali. Kondisi penyuluh seperti ini ketika diterjunkan ke lapangan akan menyebabkan masalah – masalah di lapangan sebagai akibat dari rendahnya kualitas penyuluh itu sendiri. Masalah – masalahnya seperti, penyuluh hanya sekedar menyampaikan berita dan informasi kepada petani. Masalah lainnya adalah ketika petani bertanya maka penyuluh tidak dapat menjawab sehingga dapat menimbulkan ketidakpercayaan kepada penyuluh. Petani yang sudah antipati kepada penyuluh akan menyebabkan sulit merubah petani ini dimasa yang akan datang.
Dilihat dari segi kuantitas, jumlah penyuluh yang ada di Indonesia masih jauh dari yang dibutuhkan di lapangan. Jumlah penyuluh yang tidak memadai dengan kondisi lapangan yang ada dapat menyebabkan mobilisasi penyuluhan terhambat karena terbatasnya tenaga penyuluh yang tersedia. Pada saat ini, pemerintah masih banyak membutuhkan tenapa PPL untuk dapat mengabdi di masyarakat petani.
Intinya adalah kondisi penyuluhan di Indonesia pada saat ini masih jauh dari harapan. Banyak kekurangan di mana – mana sehingga perlu perbaikan dan peningkatan akan program penyuluhan itu sendiri. Ini merupakan pekerjaan rumah bagi kita semua dan pemerintah untuk meningkatkan kondisi penyuluhan di Indonesia.
3. Apa yang perlu di perbaiki agar penyuluhan pertanian di Indonesia bisa lebih maju dan berkembang?
Penyuluhan pertanian di Indonesia masih perlu banyak perbaikan sehingga penyuluhan pertanian di Indonesia dapat lebih maju dan berkembang. Banyak cara yang harus ditempuh demi meningkatkan penyuluhan pertanian di Indonesia supaya lebih maju dan berkembang.
Pertama yang harus dilakukan demi perbaikan penyuluhan pertanian adalah pemerataan program penyuluhan di seluruh pelosok negeri. Pemerataan penyuluhan pertanian di seluruh pelosok akan mempercepat proses pembangunan pertanian. Program penyuluhan pertanian harus mampu menyentuh sampai tingkat pedalaman dan mencapai pemerataan.
Kedua adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas PPL. PPL sebagai tenaga penyuluhan pertanian di lapangan harus memiliki kualitas dan kuantitas yang memadai sebelum diterjunkan ke lapangan. Penyuluh – penyuluh harus lulusan minimal Strata 1 dan memiliki berbagai pengalaman tentang penyuluhan dan hal – hal lain yang ada kaitannya dengan penyuluhan pertanian. Pelatihan – pelatihan untuk meningkatkan kualitas penyuluh juga diperlukan untuk menambah pengetahuan penyuluh. Perekrutan tenaga penyuluh yang banyak juga diperlukan demi dapat meningkatkan pemerataan penyuluhan itu sendiri.
Perbaikan selanjutnya adalah informasi dan teknologi. Teknologi saat ini merupakan kebutuhan bagi seluruh individu sekarang di dunia. Ketika teknologi dapat dikuasai maka akan mudahlah semua kegiatan manusia itu sendiri. Penerapan teknologi penyuluhan juga diperlukan untuk dapat meningkatkan dan mempercepat proses penyuluhan pertanian. Sekarang ini, ada program pemerintah yaitu internet masuk desa. Hal ini juga dapat digunakan sebagai media penyuluhan yang lebih mudah dan memiliki akses yang luas.
Perbaikan penyuluhan pertanian di Indonesia harus dilaksanakan secara optimal dan menyeluruh demi percepatan proses penyuluhan pertanian yang berdampak baik langsung bagi petani.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar