Populasi adalah jumlah dari anggota (sampel) secara
keseluruhan. Misalnya kita melakukan penelitian usahatani karet di Desa A, dan
di Desa A tersebut ada 50 petani karet, maka 50 petani karet tersebut merupakan
populasi. Setiap petani karet dari jumlah 50 itu, mempunyai kesempatan yang
sama untuk dipilih sebagai sampel.
Sedangkan
yang dimaksudkan dengan sampel adalah sebagian dari anggota populasi yang
terpilih sebagai objek pengamatan. Misalnya dari 50 petani karet tersebut,
secara statistik kemudian terpilih 20 petani karet, maka 20 petani karet ini
disebut sampel penelitian.
Masalah
sampling timbul dalam suatu penelitian apabila peneliti:
a.
Bermaksud
mereduksi objek penelitiannya
b.
Inging mengadakan
generalisasi dari hasil – hasil penelitian yang dilakukan
Reduksi dan generalisai dalam penelitian usahatani
adalah dibenarkan karena peneliti mengalami keterbatasan dana dan tenaga. Barangkali
yang perlu diperhatikan adalah bagaimana melakukan reduksi dan generalisasi
tersebut. Sebab hal tersebut penting dari pada tiap – tiap penelitian ilmiah
khususnya yang tidak meneliti semua objek, seluruh situasi, atau semua
peristiwa, melainkan hanya sebagian saja dari objek – objek situasi ke situasi
lainnya, atau dari satu peristiwa ke peristiwa lainnya.
Cara seperti yang dijelaskan diatas dikenal dengan
istilah Research Sampling yaitu penelitian yang mendasarkan diri dari keabsahan
sampel. Sangat jarang orang meneliti seluruh populasi untuk mengetahui sikap
dan pendapat mereka, melainkan hanya sebagian saja. Walaupun demikian
kesimpulan – kesimpulan dari penelitian itu umumnya, tidak hanya dibatasi pada
objek yang diteliti, tetapi juga pada objek lain yang tidak turut menjadi objek
penelitian, sepanjang “orang lain” tersebut relevan dijadikan objek penelitian.
Problematic yang umum dihadapi oleh peneliti bila
satu dari persoalan penting yang dihadapi oleh seorang peneliti hendak
mengadakan research sampling adalah bagaimana ia dapat memperoleh sampel atau
sampel – sampel yang mewakili populasi. Tentu saja yang dimaksud dengan
mewakili bukanlah merupakan duplikat atau merupakan replica yang cermat,
melainkan hanya sebagai cermin yang dipandang menggambarkan secara maksimal
keadaan populasi. Untuk itu peneliti perlu memperhatikan kaidah – kaidah statistic,
tentang memilih sampel dengan benar. Misalnya bagaimana cara mengambil sampel
20 sampel dari 200 populasi.
Disadur dari Buku Analisis Usahatani: Sukartawi: UI Press 2016
Disadur dari Buku Analisis Usahatani: Sukartawi: UI Press 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar