a.
Pengendalian
Hama
1.
Rayap (Micro termes inspiratus)
a.
Gejala
Bagian stump rusak,
bagian kulit pada bidang sadap rusak, sehingga mengganggu proses penyadapan.
Akar tanaman terputus-putus, bahkan tidak lagi berujung yang mengakibatkan
batang karet mudah roboh.
b.
Pengendalian
Pengendalian yang
dilakukan adalah dengan cara manual yaitu dengan menghancurkan rumah rayap
dengan menggunakan parang. Pengendalian dengan kimiawi yaitu dengan disemprot
insektisida berbahan aktif fipronil
dengan konsentrasi 2 cc/liter air.
2.
Babi Hutan
a.
Gejala
Membongkar dan
mematahkan tanaman karet. Babi hutan menyerang tanaman karet yang masih muda,
yang menyebabkan kulit dan batang tanaman muda tampak terkerat, bahkan ada
tanaman karet yang tumbang, dikarenakan tanah disekitarnya terbongkar oleh babi
hutan.
b.
Pengendalian
Pengendalian yaitu
dengan memberi pagar pembatas yang mengelilingi sekitar areal yang sering
diganggu babi hutan. Pagar dibuat setinggi 1,5-2 m dengan menggunakan kayu atau
bambu, kemudian diberi plastik mengelilingi tanaman karet muda yang sering
diserang oleh babi, setelah itu beri umpan yang mengandung racun babi, dengan
cara memberi umpan ketela pohon yang sudah dimasukkan racun babi (temik). Selain itu dilakukan dengan cara
mengusir babi hutan dengan membunyikan bunyian keras sepeti memukul kentungan,
dan juga diusir dengan cara membersihkan dari semak belukar, terutama lahan
yang terserang oleh babi hutan.
3.
Tapir
a.
Gejala
Tanaman muda daunnya
rontok dan tampak tidak berkulit dan sekeliling kulit batang Tanaman tampak
habis digerogoti oleh binatang. Binatang ini sering memakan daun dan kulit
tanaman karet yang masih muda.
b.
Pengendalian
Pengendalian dilakukan
dengan cara diusir dengan cara membunyikan bunyian keras seperti ledakan, dan
melakukan penjagaan pada areal tanaman karet.
b.Pengendalian penyakit.
1.
Jamur akar putih (Riqidoporus microporus)
a.
Gejala
Daun-daun tanaman
menjadi pucat kuning, kemudian gugur dan membentuk bunga atau buah lebih cepat
serta dapat menyebabkan kematian pada pohon. Akar tanaman karet tampak
benang-benang jamur putih yang agak tebal. Benang-benang tersebut menempel kuat
pada akar sehingga sulit dilepas, sehingga akar tanaman yang sakit akhirnya
membusuk, lunak,dan berwarna coklat.
| ||
b.
Pengendalian
Pengendalian penyakit
ini dengan cara menggali tanah melingkar sampai jarak 20 cm di sekitar pohon
yang terkena jamur akar putih dengan menggunakan cangkul, kemudian gali dengan
kedalaman 5 cm agar fungisida dapat meresap ke dalam tanah sekitar tanaman. Pengendalian
penyakit ini menggunakan anvil yang di campur dengan air dengan takaran 10
cc/liter air untuk terserang penyakit jamur putih dan diberikan pada pohon
dengan takaran 5 cc/liter ait untuk pencegahan. Pengobatan tanaman yang sakit
dilakukan pada waktu serangan dini untuk mendapat keberhasilan dalam pengobatan
dan mengurangi resiko kematian tanaman.
2.
Jamur
upas
a.
Gejala
Pada pangkal atau
bagian atas perkecambahan tampak benang-benang berwarna putih seperti sutera.
Sekumpulan benang ini membentuk lapisan kerak berwarna merah kemudian berubah menjadi
lapisan tebal berwarna merah tua. Bagian tanaman yang terserang akan
mengeluarkan lateks berwarna cokelat kehitaman yang meleleh dipermukaan batang
tanaman, yang membuat cabang karet akan mati dan mudah patah.
b.
Pengendalian
Pengobatan harus dilaksanakan
seawal mungkin, yaitu pada saat terlihat gejala serangan awal. Pengobatan di
lakukan dengan melumaskan fungisida dengan kandungan 90 0,5%, Calixin MR, Dowco 262. Selain itu
memotong batang yang terserang jamur upas.