Allah Maha Pemurah kepada setiap manusia, terlebih lagi kepada
umat-Nya yang taat. Rezeki yang halal adalah salah satu nikmat Allah yang
diberikan kepada umat-Nya. Salah satu pintu rezeki yang dibukakan Allah untuk
umat-Nya adalah melalui bekerja. Dengan bekerja, jalan rezeki yang akan
diberikan Allah akan menjadi terbuka lebih mudah.
Tanyakan pada diri kita, untuk apa kita bekerja? Untuk
kelangsungan hidup, mendapat harta yang banyak, dapat hidup lebih makmur dan
akhirnya dapat kesejahteraan dan masa depan yang cerah. Secara duniawi semuanya
sudah tercapai, lalu bagaimana dengan urusan akhirat kita? Untuk mendapatkan
dunia dan akhirat melalui aktifitas bekerja, kita juga harus melandasinya
dengan ibadah.
Ibadah mana yang akan
kita kaitkan dengan bekerja?
Niat, kita dapat mengawali
suatu pekerjaan dengan niat yang ikhlas, yaitu dengan mengharap ridho Allah dan
rezeki yang barokah. Do’a adalah senjata terhebat bagi seorang muslim, maka
biasakan mengawali setiap kegiatan kita dengan berdo’a. Karena dengan berdo’a,
Insya Allah setiap pekerjaan akan dipermudah dan diridhoi oleh Allah SWT.
Lagipula Rasulullah mengatakan bahwa manusia yang tidak ataupun mengabaikan
berdo’a adalah manusia yang sombong. Bukankah Allah tidak membutuhkan kita,
melainkan kita yang membutuhkan Allah?
Ikhtiar, dalam melakukan setiap pekerjaan hendaknya
seorang muslim melakukannya dengan usaha yang sungguh-sungguh dan maksimal.
Dengan hanya mengharap ridho Allah dan tanpa mengharapkan pujian dari orang
lain tentunya akan membuat setiap langkah kita menjadi lebih ringan dalam
mengerjakan suatu pekerjaan. Dengan ikhtiar, segala persoalan yang sulit Insya
Allah dipermudah oleh-Nya.
Tawakkal, setelah mengerjakan rangkaian diatas, seorang
manusia yang pada hakikatnya tiada mempunyai daya dan upaya terhadap apapun
haruslah bertawakkal kepada Allah. Dalam hal ini berserah diri kepada Allah
dengan maksud setelah melakukan suatu pekerjaan dengan usaha yang maksimal,
seorang muslim harus menyerahkan hasil yang dicapai sepenuhnya kepada kekuasaan
Allah. Hanya dengan kuasa-Nya segala sesuatu di dunia ini dapat terjadi. Dengan
demikian, seorang muslim akan dijauhkan dari sifat takabur dan ujub atas jerih
payahnya dikarenakan semuanya hanyalah berdasar kuasa Allah pemilik seluruh
alam semesta, dan bukan semata-mata atas jerih payah kita.
Bersyukur, puncak dari setiap
rangkaian ibadah seorang muslim yang taat adalah bersyukur kepada Allah SWT.
Dengan bersyukur kepada Allah, seorang muslim diharapkan bersifat arif dan
bijaksana dalam memandang sesuatu atas kuasa Allah. Syukur adalah suatu pembeda
antara muslim yang taat dan muslim yang khilaf atas nikmat-Nya.
Firman Allah :
Dan (ingatlah juga), takala Rabbmu mema’lumkan: “Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. 14:7)
Dengan rangkaian ibadah diatas, maka pekerjaan yang kita lakukan
akan bernilai lebih di hadapan Allah SWT. Bukan hanya dunia saja yang didapat,
melainkan akhirat-pun termasuk didalamnya. Ridho Allah yang didambakan setiap
umat akan lebih mudah dicapai dan bonus lainnya berupa rezeki yang barokah-pun
dapat kita raih.
salam Muslim Negarawan