Rabu, 20 Juli 2016

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KARET

a.      Pengendalian Hama
1.      Rayap (Micro termes inspiratus)
a.       Gejala
Bagian stump rusak, bagian kulit pada bidang sadap rusak, sehingga mengganggu proses penyadapan. Akar tanaman terputus-putus, bahkan tidak lagi berujung yang mengakibatkan batang karet mudah roboh.
b.      Pengendalian
Pengendalian yang dilakukan adalah dengan cara manual yaitu dengan menghancurkan rumah rayap dengan menggunakan parang. Pengendalian dengan kimiawi yaitu dengan disemprot insektisida berbahan aktif fipronil dengan konsentrasi 2 cc/liter air.

2.      Babi Hutan
a.       Gejala
Membongkar dan mematahkan tanaman karet. Babi hutan menyerang tanaman karet yang masih muda, yang menyebabkan kulit dan batang tanaman muda tampak terkerat, bahkan ada tanaman karet yang tumbang, dikarenakan tanah disekitarnya terbongkar oleh babi hutan.
b.      Pengendalian
Pengendalian yaitu dengan memberi pagar pembatas yang mengelilingi sekitar areal yang sering diganggu babi hutan. Pagar dibuat setinggi 1,5-2 m dengan menggunakan kayu atau bambu, kemudian diberi plastik mengelilingi tanaman karet muda yang sering diserang oleh babi, setelah itu beri umpan yang mengandung racun babi, dengan cara memberi umpan ketela pohon yang sudah dimasukkan racun babi (temik). Selain itu dilakukan dengan cara mengusir babi hutan dengan membunyikan bunyian keras sepeti memukul kentungan, dan juga diusir dengan cara membersihkan dari semak belukar, terutama lahan yang terserang oleh babi hutan.
3.      Tapir
a.       Gejala
Tanaman muda daunnya rontok dan tampak tidak berkulit dan sekeliling kulit batang Tanaman tampak habis digerogoti oleh binatang. Binatang ini sering memakan daun dan kulit tanaman karet yang masih muda.
b.      Pengendalian
Pengendalian dilakukan dengan cara diusir dengan cara membunyikan bunyian keras seperti ledakan, dan melakukan penjagaan pada areal tanaman karet.
b.Pengendalian penyakit.
1.      Jamur akar putih (Riqidoporus microporus)
a.       Gejala
Daun-daun tanaman menjadi pucat kuning, kemudian gugur dan membentuk bunga atau buah lebih cepat serta dapat menyebabkan kematian pada pohon. Akar tanaman karet tampak benang-benang jamur putih yang agak tebal. Benang-benang tersebut menempel kuat pada akar sehingga sulit dilepas, sehingga akar tanaman yang sakit akhirnya membusuk, lunak,dan berwarna coklat.

Text Box: A



b.      Pengendalian
Pengendalian penyakit ini dengan cara menggali tanah melingkar sampai jarak 20 cm di sekitar pohon yang terkena jamur akar putih dengan menggunakan cangkul, kemudian gali dengan kedalaman 5 cm agar fungisida dapat meresap ke dalam tanah sekitar tanaman. Pengendalian penyakit ini menggunakan anvil  yang di campur dengan air dengan takaran 10 cc/liter air untuk terserang penyakit jamur putih dan diberikan pada pohon dengan takaran 5 cc/liter ait untuk pencegahan. Pengobatan tanaman yang sakit dilakukan pada waktu serangan dini untuk mendapat keberhasilan dalam pengobatan dan mengurangi resiko kematian tanaman.
2.      Jamur upas
a.       Gejala
Pada pangkal atau bagian atas perkecambahan tampak benang-benang berwarna putih seperti sutera. Sekumpulan benang ini membentuk lapisan kerak berwarna merah kemudian berubah menjadi lapisan tebal berwarna merah tua. Bagian tanaman yang terserang akan mengeluarkan lateks berwarna cokelat kehitaman yang meleleh dipermukaan batang tanaman, yang membuat cabang karet akan mati dan mudah patah.
b.      Pengendalian
Pengobatan harus dilaksanakan seawal mungkin, yaitu pada saat terlihat gejala serangan awal. Pengobatan di lakukan dengan melumaskan fungisida dengan kandungan 90 0,5%, Calixin MR, Dowco 262. Selain itu memotong batang yang terserang jamur upas.